PenempatanYang Salah. Cerpen Karangan: Maria Novita. Kategori: Cerpen Pengalaman Pribadi. Lolos moderasi pada: 2 August 2022. Suatu ketika, aku didatangi oleh suasana yang saat membuatku tercekat. Entah kenapa aku mulai memahami Segala yang kulakukan, begitu buruk di mata orang lain. Entah kenapa dari sekian lamanya, baru hari ini aku benar CerpenHilanglah Separuh Nyawaku merupakan cerita pendek karangan Yasin bin Malenggang, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. KataUcapan Selamat Ulang Tahun Buat Mantan. Hari ini, Hanya kado sederhana yang bisa ku berikan, walau sederhana namun sangat tulus, Yaitu sebuah kado doa untukmu,panjang umur yah.. Masa lalu biarlah pergi, segala kenangan indah masih terasa indah, dan kenangan buruk telah terhapuskan, selamat ulang tahun, semoga engkau lebih bahagia dari PerasaanEcha ternyata benar, di belakangnya ada Ega, seorang yang menjalin hubungan pacaran selama 1 tahun ini, ia salah satu orang yang disayang Echa selain Rena, sahabatnya. "Hai kak!", Echa membalas sapaannya. Kehilanganhewan yang begitu disayang sama menyakitkannya kehilangan orang yang disayang pula. "Halo Tino cantik, terima kasih ya sudah datang dan tidur di gerobak pagi itu. Terima kasih sudah memilih kami sebagai keluarga yang memberikan kasih sayang sampai diwaktu terakhirmu. Maaf mbak belum bisa menjagamu dengan baik." Mohon tunggu zbS2P92. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hari ini Selasa 05 Mei 2020, sembari menunggu imsyak, saya membaca notifikasi di laman Facebook saya. Salah seorang sahabat saya berulang tahun hari ini. Lalu? apa yang aneh? toh semua orang berulang tahun? sebenarnya tidak ada yang aneh kalau saja orang ini masih seberapa spesialnya sahabatku ini. Jawabanku tentunya sangat spesial, dia merupakan sahabat yang biasanya ku jadikan tempat untuk bercerita dan berkeluh kesah. Bahkan sebelum meninggal, saya masih sempat berjumpa serta canda tawa dengan sahabat ku ini, selain itu ada sebuah cerita yang masih membekas diingatkanku. Pada suatu pagi di akhir bulan Januari 2020, dimana waktu itu merupakan hari pertama saya kembali bekerja di tempat kerjaku di Depok setelah hampir tiga bulan cuti dan memilih bekerja di kampung sendiri di Ciamis. Sebelum bekerja, seperti biasa sembari ngopi dan mainan hp mengecek satu persatu aplikasi yang ada selain tentunya berita- berita mengenai sepak bola yang menjadi favoritku sedari kecil hingga pandanganku beralih ke aplikasi WhatsApp WA, menscrol beberapa WA Story yang ada di kontak. Namun, seketika mataku terperanjat setelah melihat salah satu sahabatku dari kecil dirawat di sebuah rumah sakit di saya membalas WA story sahabatku itu dengan rasa ingin tahu yang begitu mendalam. Sebelumnya memang saya sudah mengetahui bahwa dia memang sedang sakit."Man, dirawat," tanyaku penasaran. "Iya nih, sekarang dirawat di Rumah Sakit...," balasnya, saya berfikir itu istrinya yang membalasSayangnya aku tak sempat membalas kembali, untuk sekedar mengucapkan, "semoga lekas sembuh," karena waktu itu aku sudah ditunggu seorang rekan kerja untuk segera memulai pekerjaan di hari itu dan HP pun saya taruh di loker, karena memang tak terbiasa membawa HP dikala biasa aku bekerja dengan normal-normal saja tanpa beban pikiran, meskipun terkadang terngiang dalam pikiranku tentang sahabatku yang sedang berbaring di Rumah Sakit. 1 2 3 4 5 Lihat Cerpen Selengkapnya Ilustrasi Puisi Kehilangan Seseorang yang Disayang, Foto Unsplash/Daniel Kehilangan Seseorang yang Disayang Ilustrasi Puisi Kehilangan Seseorang yang Disayang, Foto Unsplash/Andrew mataku terus mengalir ketika aku ingin melupakannyaSakit rasanya tuk kuperjuangkan demi satu nama di hatiBiarkanlah dia pergi tuk tersenyumMungkin dengan ituAku bisa merasakan kebahagiaan dirinyaWalau sakit kurasaKehilangan orang yang dicintaiBagaikan jari yang terluka goresan pisauApalagi bila kita mempunyai sebuah kenangan dengan dirinyaMaka hanya air mata dan hatiYang bisa merasakan kenangannyaSaat terakhirku melihatmuAku terpakuKetika kau mengembuskan napas terakhirAku seakan berada di antara mimpi dan kenyataan yang sungguh tak kuinginkanKehilangan orang yang kucintaiKetika kumulai menyadari kenyataanAku menagis seakan dunia tak lagi milikkuDan mungkin akan berakhir hingga aku pulang ke pangkuan-NyaPucat pasiWajahku tertundukLesu menatap lantaiBercat putih putih hijauSepenggal angananMembuka tirai ceritaLewat langkah waktuYang terus berlaluSamar-samarBegitu jelas mengulasHitungan detikHingga napasku belum sempat terembusTerngiang tembangBelum padam dari bibir mungilmuHangat membekas di telingaMenumpuk, menyatu deru angin"Ku akan terbang tinggiMelintasi awan dan megaDi atas bentangan nusaMengejar lengkungan pelangiTak berharap kukembali"Dan, hitungan waktuMenciptakan telah ciptakanTetes embun dukaMemandikan mawar merahYang belum sempat layuDi atas pusaraKuletakkan bunga terakhirSisa perpisahan tadiDengan luka jiwa dukaLangit bergemuruh bergema seakan mau runtuhMengoyak-ngoyak relung sanubariMencabik-cabik batinSuaranya masih berdentang hebatLuka dalam perih teriris-irisMengejan rasa pijar sakit yang tak terperiMelumat memendam kesumat asmaraTercerabut dari titik pesakitanPudar rasa tersiram rasa tak sampaiJauh menjauh merangkul sepiDingin sesak meratapi pergiTinggalkan nestapa duka lara di hatiTangis isak merangkai hariMemeluk kenangan sejuta mimpiHancur sirna dihempas patah hatiLukanya menganga di relung hati

cerpen kehilangan orang yang disayang