Kesandan natijah ini adalah milik Allah. 'Ini' merujuk kepada Nabi-nabi yang di jelaskan didalam surah Anbia' ayat 48 hinggalah ayat 91, mengisahkan peristiwa-peristiwa beberapa orang Nabi dengan babak-babak kisah yang pendek. Kisah Nabi Musa a.s dan Nabi Harun a.s serta perbezaan di antara Taurat dan Al-Qur'an; Kisah Nabi Ibrahim PERBANDINGAN10 PERINTAH ALLAH 9. Katolik Kristen Yahudi Jangan mengingini istri sesamamu. Jangan bersaksi dusta pada sesama. Jangan bersaksi dusta Jangan ingin akan istri sesamamu atau segala miliknya. J. Jangan menginginka n yang bukan milik kamu. 10. Jangan ingin akan milik sesamamu. . Allahkita bukanlah Allah yang hanya sekedar memberikan perintah. Ia pun memberikan teladan untuk dapat kita lakukan. Allah memberikan teladan sesuai ayat Alkitab tentang jangan mengambil hak orang lain. Ia memberikan siapapun, tidak terbatas pada suatu kondisi, apa yang memang menjadi hak manusia, yaitu makanan dan pakaian. Janganmengingini milik sesamamu secara tidak adil. sedangkan perintah kelima sampai kesepuluh mengatur hubungan manusia dengan sesama. Hukum Allah berisi sepuluh perintah. Ada dalam Alkitab," Keluaran 20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat Janganlahkamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah dalam diri kita, diinginNya dengan cemburu!" Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati." (Yakobus 4:5-6). xEaF. 10 Perintah Allah merupakan hukum yang diberikan Allah kepada bangsa Israel di atas Gunung Sinai. Sepuluh Perintah Allah juga dikenal sebagai Sepuluh Firman yang merupakan terjemahan bahasa Ibrani asereth haddevarim. Di dalam Perjanjian Lama, Sepuluh Firman disebutkan sebanyak tiga kali yaitu dalam Keluaran 3428, Ulangan 413, Ulangan 104. Ungkapan serupa juga disebutkan dalam Bahasa Yunani yaitu deka yang berarti sepuluh dan logous yang berarti firman. Penggabungan dari dua kata ini muncullah sebuah kata Dekalog. Kenapa Harus Ada 10 Perintah Allah? Sebelum Allah membrikan sepuluh perintahNya kepada Musa, Allah memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan nama YHWH dibaca Yahwe dan menyebutkan bahwa Ia adalah Allah bangsa Israel yang artinya Allah mengikat diri kepada bangsa Israel yang merupakan umatNya melalui sebuah perjanjian. Allah memberikan sepuluh Firman karena Ia ingin mengingatkan bangsa Israel akan tindakan penyelamatan yang telah dilakukanNya sehingga mereka bisa terbebas dari perbudakan di Mesir. Bagi umat Yahudi pada masa itu, kata pendahuluan ini sangat penting sehingga mereka memasukkannya sebagai Fiman pertama yang mendasari semua yang lain yang berasal dari Allah. Kesungguhan komitmen Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel sudah jelas sehingga bangsa Israel harus menjawab komitmen Allah tersebut dengan sebuah ketaatan. Ketaatan yang mereka lakukan bukanlah hanya sekedar sebuah kewajiban melainkan sebuah jawaban atas kebaikan yang Allah berikan kepada mereka. Jika dihitung, mungkin sudah lebih dari 3000 tahun sejak Allah memberikan Sepuluh PerintahNya kepada umat Israel di atas Gunung Sinai dan yang Ia tuliskan pada dua loh batu. Sebelum Allah memberikan sepuluh perintahnya, bangsa Israel merupakan budak di tanah Mesir selama kurang lebih 400 tahun. Karena Allah mengasihi umat Israel, maka Allah memanggil Musa untuk menyelamatkan mereka dari perbudakan. Allah pun melepaskan bangsa pilihannya dari Mesir dan menuntum mereka menuju tanah yang sudah dijanjikan yaitu tanah Kanaan atau Tanah Perjanjian. Selama 40 tahun bangsa Israel berjalan di padang gurun menunggu Allah mengijinkan mereka memasuki Tanah Perjanjian. Allah mempunyai banyak pelajaran yang akan diberikan kepada bangsa Israel sebelum mengijinkannya masuk ke Tanah Terjanji. Salah satu hal yang amat berharga yang Allah berikan kepada bangsa Israel yaitu sepuluh perintah Allah. Sepuluh Perintah yang Allah berikan merupakan penuntun hidup mereka. Pada saat itu bangsa Israel belum memiliki hukum yang menuntun kehidupan mereka. Keadaan ini Allah sebut sebagai dosa karena bangsa Israel tidak tahu mana yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan jika tidak ada hukum. Tujuan Allah dengan memberikan sepuluh perintah ini tentu bukan untuk membebani umatNya dengan hukum atau aturan yang berat namun untuk memperbaiki kehidupan bangsa Israel agar menjadi lebih baik lagi. Asal Mula Sepuluh Perintah Allah Pada bulan yang ketiga setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan di tanah Mesir, mereka tiba di padang belantara di kaki gunung Sinai yang saat itu masih berupa padang pasir. Saat sedang beristirahat, Musa naik ke atas gunung Sinai dan disana Allah berbicara kepadanya. Allah mengingatkan Musa bagaimana penyertaan Allah sehingga umat Israel bisa keluar dari perbudakan di Mesir. Di atas Gunung Sinai, Allah juga membuat suatu ketetapan atau yang pada saat ini dikenal dengan sebuah janji. Ini tertulis dalam Keluaran 195 dimana pada ayat tersebut dikatakan bahwa bangsa Israel akan menjadi bangsa kesayangan Allah jika bangsa Israel dapat dengan sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan berpegang teguh pada perjanjianNya. Dikatakan pula jika bangsa Israel akan menjadi harta kesayanganNya dari antara segala bangsa. Tentu ini merupakan hal yang sangat luar bisa dan menunjukan bahwa bangsa Israel menjadi bangsa yang dipilih oleh Allah. Janji Tuhan kepada bangsa Israel ini mengandung syarat yaitu jika bangsa Israel melakukan kehendakNya maka Ia akan memberikan apa yang bangsa Israel minta. Janji Tuhan kepada bangsa Israel merupakan janji yang luarbiasa dimana Ia akan membuat bahsa Israel menjadi umat yang dikasihiNya dan akan memberkati bangsa ini dengan berbagai cara yang luar biasa. Namun tentunya, Allah menghendaki agar mereka menaati dan berpegang teguh pada perintahNya. Tuhan juga menghendaki agar bangsa Israel menjadi bangsa yang kudus dengan tidak melakukan perbuatan yang bercela di hadapanNya. Tujuan Allah Memberikan 10 PerintahNya Di dalam Alkitab disebutkan bahwa setelah Musa turun dari atas Gunung Sinai, kemudian ia mengatakan apa yang telah dikatakan oleh Allah kepada bangsa Israel. Tentu saja apa yamg Musa katakan kepada bangsa Israel juga termasuk janji Allah yang akan dinyatakan ke atas mereka. Setelah mereka mendengar apa yang dikatakan Allah elalui Musa, mereka setuju terhadap rencana Allah bahkan mereka mengatakan bahwa segala yang difirmankan oleh Tuhan akan mereka lakukan. Seperti yang kita ketahui dalam Keluaran 1910-13 dikatakan bahwa 10 perintah Allah diberikan oleh Allah yang kudus. Tentunya ada banyak tujuan mengapa Allah memberikan 10 perintah kepada bangsa Israel dan tentunya kepada kita pula. Tujuan tersebut antara lain 1. Agar mereka tahu sifat Allah yang sebenarnya Apa yang tertulis di dalam 10 perintah Allah banyak menjelaskan mengenai sifat Allah dan mengajarkan kepada kita bahwa Allah adalah kudus, murni serta kasih. 10 perintah Allah juga banyak mengajarkan kita tentang Allah. Ia ingin kita tahu bagaimana sifatNya karena Ia mengasihi kita. Perintah yang Tuhan berikan bagi bangsa Israel dan tentunya bagi kita juga menghendaki agar kita serupa denganNya yaitu dengan hidup seturut dengan kehendakNya. 10 perintah Allah juga mengajarkan bahwa Allah adalah Roh dan kita harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran. 2. Agar mereka memiliki pedoman hidup Tuhan memberikan kita 10 perintah Allah tentunya agar kita memiliki pedoman hidup. Seperti yang telah kita ketahui, dahulu bangsa Israel tidak memiliki suatu pedoman di dalam hidupnya. Karena ketiadaan pedoman inilah menyebabkan bangsa Israel hidup di luar kehendak Tuhan. Melihat hal ini, Allah akhirnya memberikan 10 perintah kepada bangsa Israel agar mereka dapat hidup seturut dengan kehendakNya. Pada saat ini 10 perintah Allah juga harus menjadi pedoman hidup kita karena di dalamnya berisi bagaimana kita bisa hidup seturut dengan kehendakNya mengenai apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. 3. Agar mereka bisa hidup seturut dengan teladan Allah Karena 10 perintah Allah berisi apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, maka 10 perintah Allah dapat menuntun kita untuk hidup seturut dengan teladan Allah. Tentunya dengan hidup seturut dengan teladan Allah kita dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Teladan yang Allah berikan kepada manusia juga membuat manusia dapat hidup benar dan kudus di hadapanNya. Dengan demikian kita juga dapat menjadi pribadi yang layak di hadapanNya. 4. Agar mereka menyadari bahwa Allah dan hukumNya bersifat kekal 10 perintah Allah yang diberikan olehNya kepada kita juga memiliki tujuan yaitu untuk menyadarkan kita bahwa Ia dan hukumNya bersifat kekal. Kekal disini berarti tidak akan hilang oleh waktu dan selalu ada baik dahulu, saat ini hingga selamanya. Saat bahsa Israel menerima hukum itu diperkirakan sudah lebih dari 3000 tahun dan hingga saat ini kita masih dapat menjumpainya bahkan kita sering sekali mendengarkan kisah tentang 10 perintah Allah dan menggunakannya sebagai pedoman hidup kita. Hal ini membuktikan jika Ia beserta dengan hukumNya bersifat kekal dan tidak ada seorang pun yang dapat merubah bahkan menyangkalnya. Karena bersifat kekal pula hukumNya menjadi mutlak untuk kita laksanakan. Bukankah kita sebagai manusia yang hidup pada saat ini juga harus taat kepada perintahNya? 5. Agar mereka mengetahui bahwa Allah mengasihi mereka Salah satu bukti kasih Allah kepada bangsa Israel yaitu dengan memberikan 10 perintahNya. 10 Perintah Allah merupakan bukti asihNya kepada bangsa Israel karena Ia tidak ingin bangsa yang dipilihNya menjadi jauh dengan Dia sehingga ketika mereka jauh dari Allah maka mereka juga akan jauh dari keselamatan yang akan diberikanNya. Tentu saja kasihNya ini tidak hanya dinyatakan kepada bangsa Israel saja. KasihNya juga dinyatakan kepada kita umat yang dikasihiNya. Karena Ia mengasihi kita maka Ia ingin kita hidup seturut dengan kehendakNya agar kita tidak jatuh ke dalam maut. Oleh sebab itu kita harus hidup seturut dengan apa yang dikehendakiNya dan sesuai dengan apa yang diperintahkanNya. Lalu, bagaimana kita bisa tahu bahwa Allah memberikan 10 perintahNya untuk kita dan bagaimana kita bisa tahu bahwa apa yang diberikanNya baik untuk kita? 1. Diberikan untuk manusia yang berdosa Dalam Keluaran 201-26 dijelaskan bahwa Allah memberikan 10 perintahNya kepada manusia yang berdoa. Allah itu kudus sedangkan manusia itu berdosa. Manusia yang sudah berdosa tentunya sudah tidak dapat memandang Allah itu adalah Allah yang kudus dan Allah yang hidup. Karena hal ini pula Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita agar kita dapat datang ke hadirat Tuhan yang kudus. Pada hari itu Allah berbicara dan memberikan 10 perintahNya agar kita dapat belajar dan dapat mengetahui apa sebenarnya yang Dia kehendaki dalam hidup kita. Saat memberikan 10 perintahNya kepada Musa, terdengar bunyi guntur dan kilat yang menyambar di langit. Selain itu terdengar suara trumpet yang keras dan bangsa Israel melihat Gunung Sinai mengeluarkan asap. Bangsa Israel menjadi sangat ketakutan melihat itu dan meminta Musa untuk segera berbicara kepada Tuhan. Melihat bangsa yang dipimpinnya ketakutan tentu Musa menenangkan hati umat Israel dengan berkata tidak perlu takut kepada Allah yang hidup. Saat memberikan perintahNya, Allah tidak bersembunyi dalam kegelapan yang sangat gelap. Allah hanya ingin umat Israel tahu bahwa Ia telah berbicara kepada Musa dan telah memberikan perintahNya kepada Musa sehingga bangsa Israel harus melaksanakan perintah itu dan tidak melupakannya begitu saja. 10 perintah Allah ini dibuat oleh Allah dan Ia ingin kita menaatinya. 2. Diberikan dalam dua bagian Dalam Keluaran 318 serta Keluaran 3215-16 disebutkan bahwa Allah menulis 10 perintahNya di dalam dua loh batu. Ia menulis 10 perintah itu dengan menggunakan jariNya. Perintah itu kemudian disimpan selama berabad-abad lamanya di dalam Tabut Perjanjian. Setelah pendudukanbangsa Israel oleh bangsa-bangsa sekitarnya tidak dijelaskan lebih lanjut mengeani apa yang terjadi pada 10 perintah Allah yang disimpan di dalam Tabut Perjanjian. 10 Perintah Allah merupakan dasar hukum bagi bangsa Israel. Karena ditulis pada dua loh batu maka, terdapat dua pembagian mengenai perintah Allah ini. Bagian pertama yang merupakan empat hukum pertama berhubungan dengan sikap manusia dengan Tuhan. Sedangkan pada bagian kedua yang berisi enam hukum terakhir berhubungan dengan sikap manusia dengan sesamanya. Yang dapat kita simpulkan disini adalah mengormati Allah dan menghormati sesama merupakan dasar dari 10 Perintah Allah. 3. Diberikan untuk memberikan keuntungan bagi manusia Alasan Allah memberikan 10 perintahNya adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi seluruh manusia yang ada di bumi ini. 10 Perintah Allah tersebut tidaklah berifat sementara melainkan bersifat kekal dan mutlak harus kita taati. 10 Perintah Allah bersifat kekal sebab Allah sendiri adalah kekal. Perintah yang Allah berikan kepada manusia juga mencerminkan sifat Allah. Selain itu, 10 perintah Allah juga bersifat universal karena diberikan bagi seluruh umat manusia tanpa terkecuali baik pria maupun wanita, baik tua maupun muda wajib menaati hukum tersebut. Karena sifatnya yang kekal dan menyeluruh dan telah ada sejak dahulu, 10 Perintah Allah ini tidak dapat diubah terlebih karena perintah ini dibuat oleh Allah sendiri. Karena dibuat oleh Allah maka 10 perintah ini bertujuan untuk memberi keuntungan bagi manusia sebab barang siapa yang menaati perintahNya, ia akan hidup bersama dengan Bapa di Sorga kelak. Dengan menaati perintahNya berarti kita telah hidup seturut dengan kehendakNya dan menjadi serupa denganNya. Makna 10 Perintah Allah Allah memberikan perintah-perintahNya kepada Musa tentu bukan tanpa makna. Setiap perintahNya mengandung makna yang sangat dalam dan setiap kita harus menaatinya. Adapun makna dari 10 perintah Allah yang pada kali ini diambil dari Keluaran 201-17 yaitu 1. Perintah pertama “jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” allah yang tertulis di dalam perintah pertama ditulis denganhuruf kecil karena menunjukan bahwa allah ini palsu atau merupakan buatan manusia. Dari perintah pertama ini kita diajak untuktidak menyembah dan memperhambakan diri kepada allah-allah lain misalnya percaya pada kuasa magis serta memperhambakan diri kepada harta, ilmu pengetahuan, kekuasaan dan lain sebagainya. Perkataan jangan ada padamu allah memiliki makna bahwa kita tidak boleh menyandarkan diri, menaruh harapan bahkan mencari harapan kepada allah lain sebab kita telah memiliki Allah yang sesungguhnya. Ia adalah Allah yang kita percayai sebagai Tuhan dan Juruselamat. 2. Perintah kedua “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan berpegang pada perintah-perintah-Ku.” Pada masa Perjanjian Lam, banyak orang terutama bangsa Israel masih percaya pada kekuasaan magis dan membuat patung-patung yang dilambangkan dapat memberikan kebahagiaan maupun kekayaanlalu sujud menyembah kepadanya. Patung-patung tersebut dibuat sedemikian rupa bahkan dibuat dari emas sebagai bentuk ungkapan syukur. Hal ini terus berlangsung hingga berabad-abad lamanya. Oleh sebab itu Allah mengeluarkan perintah untuk tidak menyembah allah lain selain Dia. Perintah kedua ini mengandung makna berupa larangan Allah. Bentuk larangan tersebut diantaranya dilarang mematungkan allah dalam bentuk apa pun, dilarang membuat. Menyembah bahkan memohon kepada patung atau berhala serta dilarang untuk melakukan kebaktian atau cara menyembah yang salah. 3. Perintah ketiga Perintah ketiga “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.” Perintah ini mengharuskan kita untuk mengkuduskan nama Tuhan dimana pun dan kapan pun itu yaitu dengan tidak menyebut namanya dengan sembarangan. Dahulu, khususnya dalam Perjanjian Lama, Tuhan dikatakan sebagai YHWH dan tidak boleh ada seorang pun yang menyebutkan namaNya di sembarang tempat. Perintah ketga ini juga dimaksudkan untuk tidak menyalahgunakan nama Tuhan. Pada saat ini sering kita melihat orang yang dengan sembarang menyebut nama Tuhan karena dianggap nama Tuhan memiliki sedikit juga orang yang menyebut namaNya untuk memperoleh keuntungan. Melalui perintah ketiga ini kita diingatkan untuk terus mengkuduskan namaNya dengan tidak mengucap namaNya sembarangan. 4. Perintah keempat “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Pada masa itu bangsa Israel terus bekerja tanpa henti setiap harinya. Mereka tidak menguduskan dan tidak mengingat akan hari Tuhan. Oleh sebab itu melalui perintah ini Allah mengingakan bangsa Israel dan kita pada saat ini untuk selalu menguduskan hari Sabat. Menguduskan hari Sabat berarti mengkhususkan waktu atau hari bagi Tuhan serta menyediakan waktu dan merenungkan makna hidup kita di hadapanNya agar kita dapat mengetahui maksud Tuhan di dalam hidup kita. 5. Perintah kelima “Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang di berikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Perintah kelima yang Allah berikan bagi kita mengingatkan kita untuk menghormati orang tua kita yaitu ayah dan ibu kita sebab mereka adalah orang pertama yang memiliki hubungan dengan kita. Orang tua disini juga tidak harus selalu merujuk kepada seseorang yang melahirkan kita dan memiliki hubungan darah dengan kita. Orang tua disini juga merujuk kepada orang yang lebih tua dari pada kita. Bahkan di dalam Alkitab banyak sekali menyebutkan perintah bahwa sebagai anak kita harus mengormati orang tua kita maka kita akan memperoleh berkat dari padaNya salah satunya yaitu panjar umur kita di bumi. Kita merupakan seseorang yang dititipkan Allah kepada orang tua kita di bumi agar mereka memelihara dan merawat kita. 6. Perintah keenam “Jangan membunuh.” Perinah ketujuh yang terdapat di daam 10 Perintah Allah mengharuskan kita untuk menghargai hidup sesama kita sebab hidup merupakan anugerah mulia yang diberikan oleh Allah dan tidak boleh ada seorang pun yang mengakhiri kemuliaan Allah yang dinyatakan dalam diri sesama. Pembunuhan yang tertulis disni harus dipahami secara luas bahwa pembunuhan tidak selalu diartikan sebagai pembunuhan langsung yang disengaja atau pembunuhan tidak sengaja seperti halnya kecelakaan. Pembunuhan disini juga termasuk tindakan kekerasan yang ditujukan kepada seseorang sehingga menyebabkan orang tersebut mati. Pada abad ke-20 dicatat dalam sejarah sebagai masa dengan tingkat pembunuhan tertinggi baik disengaja maupun tidak disengaja. Bahkan pembunuhan juga dilakukan oleh cara-cara medis seperti suntik mati atau euthanasia untuk segera mengakhiri hidup manusia yang dikatakan tanpa menimbulkan rasa sakit. Ini tentu bertolak belakang dengan hukum keenam ini sehingga pada saat ini kita diingatkan untuk lebih menghargai hidup yang diberikan oleh Tuhan. 7. Perintah ketujuh “Jangan berzinah.” Maksud dari perintah ketujuh ini yaitu agar manusia dapat menjaga kesucian tubuhnya dengan tidak melakukan perbuatan zinah. Maksud dari berzinah sendiri yaitu dengan tidak mengambil suami atau isteri sesamanya, tidak bertingkah laku, tidak memikirkan bahkan tidak mengucapkan perkataan yang tidak pantas serta dengan tidak melakukan persetubuhan dengan seseorang yang belum menjadi suami maupun isterinya. Hal ini dikarenakan tubuh kita merupakan baitAllah dan merupakan kediaman Roh Kudus. Perintah ini juga menyatakan kehendak Tuhan akan kesucian pernikahan dan anugerah seksual yang diberikan Tuhan kepada diri manusia merupakan pemberian Tuhan yang sangat mulia. Pernikahan merupakan sesuatu yang suci sebab pernikahan mencerminkan persekutuan dengan Kristus di dalamnya. 8. Perintah kedelapan “Jangan mencuri.” Perintah jangan mencuri mengajarkan kita untuk menghargai milik dan hak orang lain, bersyukur atas apa yang dimiliki serta bersyukur atas pemberian Tuhan kepada diri kita. Ketika ita sudah melakukan perintah ini maka kita telah menghargai sesama kita. 9. Perintah kesembilan “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” Bersaksi dusta berarti berbicara mengenai hal yang tidak benar tentang sesama. Bersaksi dusta sama dengan memfitnah orang lain atas apa yang tidak dilakukannya. Perintah kesembilan ini tidak hanya berbicara pada kesaksian yang diberikan di pengadilan. Namun perintah ini juga berbicara mengenai kesaksian di luar pengadilan. Perintah ini ini juga mengingatkan kita untuk dapat melihat orang lain dari sisi positifnya sekali pun dia musuh kita. Kita tidak diperbolehkan untuk mengatakan hal yang tidak benar adanya sehingga perintah ini mengajak kita untuk hidup jujur, menjaga dan mempertahankan kebenaran serta menjaga segala perkataan yang keluar dari mulut kita. Pepatah mengatakan bahwa mulutmu harimaumu. Dari pepatah ini kita bisa memahami bahwa apa yang dikatakan oleh mulut kita dapat menjadi sesuatu yang sangat membahayakan. Oleh seab itu, marilah kita menjaga perkataan yang keluar dari mulut kita dengan tidak mengatakan hal yang belum tentu benar adanya. 10. Perintah kesepuluh “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” Perintah kesepuluh berbicara mengenai keinginan yang dimiliki oleh seseorang. Setiap orang tentunya memiliki keinginan dalam dirinya. Namun, melalui perintah ini kita diajarkan untk dapat menguasai keinginan itu baik di dalam hati maupun perbuatan kita sebab kita telah memiliki apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Demikianlah informasi menganai 10 Perintah Allah mulai dari sejarahnya hingga tujuan serta makna yang terkandung di dalam perintahNya itu. Melaui peintahNya kita diajak untuk menuruti apa yang menjadi kehendaknya sebab perintahNya baik adanya dan merupakan perintah yang kekal dan mutlak dipatuhi oleh manusia. Kiranya artikel ini dapat memberikan informasi dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Elia A Asali, Keluaran 2017 - “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.’”. Ulangan 521 - “Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu”. 1 Bukan semua keinginan merupakan dosa. Matthew Henry “The foregoing commands implicitly forbid all desire of doing that which will be an injury to our neighbour; this forbids all inordinate desire of having that which will be a gratification to ourselves. O that such a man’s house were mine! Such a man’s wife mine! Such a man’s estate mine!’ This is certainly the language of discontent at our own lot, and envy at our neighbour’s; and these are the sins principally forbidden here” = Perintah-perintah yang lalu secara implicit melarang semua keinginan untuk melakukan hal-hal yang melukai sesama kita; perintah ini melarang semua keinginan yang tanpa batas / yang berlebihan untuk mempunyai / mendapatkan hal-hal yang akan menjadi suatu pemuasan bagi diri kita sendiri. O, sekiranya rumah orang itu adalah milikku! Sekiranya istri orang itu adalah milikku! Sekiranya tanah orang itu adalah milikku’. Ini jelas merupakan bahasa dari ketidak-puasan terhadap nasib kita sendiri, dan iri hati pada nasib sesama kita; dan ini adalah dosa-dosa yang secara prinsip dilarang di sini. Wycliffe Bible Commentary “Covetousness is the inordinate desire of unpossessed good’ G. A. Chadwick, Exodus in Expositor’s Bible. The most inward of all the commandments, forbidding not an external act, but a hidden mental state, a state, however, which is the root of nearly every sin against a neighbor’ Cambridge Bible. It is basically the sin of Adam and Eve, to desire that which it is not God’s will that we have” [= Ketamakan adalah keinginan yang sangat banyak terhadap harta benda / barang-barang yang tidak dimiliki’ G. A. Chadwick, Exodus in Expositor’s Bible. Yang paling batiniah dari semua hukum, melarang bukan suatu tindakan luar / lahiriah, tetapi suatu keadaan mental yang tersembunyi, tetapi suatu keadaan yang adalah akar dari hampir setiap dosa terhadap sesama’ Cambridge Bible. Secara dasari ini adalah dosa dari Adam dan Hawa, menginginkan apa yang bukan kehendak Allah untuk kita miliki]. Wilmington’s Bible Handbook Bible Survey “To covet is to desire for yourself any person or thing that belongs to someone else” = Mengingini adalah menginginkan untuk dirimu sendiri seseorang atau sesuatu yang adalah milik dari orang lain. Jelas bahwa tidak semua keinginan merupakan dosa. Keinginan yang dilarang oleh hukum ini adalah keinginan yang didasari oleh iri hati, atau keinginan yang hanya ditujukan untuk pemuasan nafsu diri sendiri, dan khususnya, ketamakan! Dalam bahasa Inggris hukum ini berbunyi Thou shall not covet ...’. Kata kerja covet’ = ingin / mengingini kalau menjadi kata sifat menjadi kata covetous’ = tamak! Contoh pelanggaran dari hukum ini gadget, bisnis, asuransi a Ingin suami / istri / pacar orang lain. Menginginkan istri / suami orang lain, sekalipun bisa, tetapi belum tentu berurusan dengan kecantikan / ketampanan, bentuk tubuh yang indah, kepribadian yang menarik, atau bahkan dengan cinta / sex. Bisa saja, kita mengingini istri / suami orang lain, hanya karena hal-hal baik lain yang ada dalam diri orang itu, misalnya, istri orang lain itu pandai mengatur rumah atau pandai masak, sedangkan istri kita tidak becus dalam hal-hal itu, sehingga kita menginginkan istri seperti istri orang lain itu. Atau, suami orang lain itu pandai / rajin bekerja / cari uang, sedangkan suami kita tidak becus / malas bekerja, dan kita menginginkan suami seperti suami orang lain itu. Apapaun alasannya, itu tetap menginginkan istri / suami orang lain, dan itu melanggar hukum ke 10 ini. b Ingin kaya seperti tetangga. c Ingin mobil, TV, video seperti tetangga. d Ingin kecantikan orang lain. e Ingin kepandaian / bakat orang lain. 2 Ini merupakan perintah yang secara khusus berhubungan dengan hati / pikiran. Perintah-perintah yang lalu terutama menunjuk pada tindakan luar / lahiriah, sekalipun dalam arti yang luas yang diberikan oleh Yesus, juga mencakup hati dan pikiran. Tetapi perintah jangan mengingini’ ini secara khusus berhubungan dengan hati dan pikiran. 3 Dosa ini merupakan akar dari dosa-dosa lain, yang jauh lebih hebat. Sekalipun dosa ini kelihatannya remeh, tetapi ini merupakan akar dari dosa-dosa lain yang dilakukan dengan kata-kata / tindakan. Bandingkan dengan ayat-ayat ini a Yakobus 316 - “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”. b Yakobus 42 - “Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa”. c Yakobus 113-15 - “13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata Pencobaan ini datang dari Allah!’ Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. 14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut”. Penjelasan Yakobus 114-15 berbicara tentang keinginan. Keinginan tidak selalu merupakan dosa. Kalau kita mempunyai keinginan untuk mentaati Tuhan, melayani Tuhan dsb, ini tentu merupakan keinginan yang baik. Bahkan kalau kita mempunyai keinginan untuk tidur, makan, dsb selama dalam batas yang wajar, maka itu jelas bukan dosa. Tetapi ada banyak keinginan yang bersifat dosa, seperti ingin barang orang lain iri hati, ingin berzinah, ingin membalas kejahatan dengan kejahatan dsb. Keinginan yang berdosa inilah yang dimaksudkan dengan penco­baan dalam Yakobus 113 ini! Keinginan itu sendiri, sekalipun belum dituruti / dilaksanakan, sudah merupakan dosa! Sekarang mari kita perhatikan dan bahas Yak 115nya. 1. Yakobus 115a - apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahir­kan dosa’. Apakah ini bisa diartikan bahwa keinginan yang belum dibuahi / dilakukan bukanlah dosa? Tidak, bukan itu yang dimaksudkan! Melahirkan dosa’ artinya dosanya menjadi kelihatan. Tadi, sebelum keinginan itu dibuahi / dilakukan, itu sudah merupakan dosa, tetapi dosa itu bisa dikatakan masih dalam kandungan’, artinya dosa itu belum kelihatan. Tetapi pada waktu keinginan itu dibuahi / dilakukan, maka dosanya lahir’ / menjadi kelihatan. Bandingkan dengan Mazmur 715 - “Sesungguhnya orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta”. Yes 594b-5,13b - “4b orang mengandung bencana dan melahirkan kelaliman. 5 Mereka menetaskan telur ular beludak, dan menenun sarang laba-laba; siapa yang makan dari telurnya itu akan mati, dan apabila sebutir ditekan pecah, keluarlah seekor ular beludak. ... 13b kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata”. Jelas bahwa kedua text di atas ini juga mengatakan adanya dosa yang ada dalam kandungan disebut kejahatan’ / kelaliman’ / bencana’ / dusta dalam hati’ dan dosa yang sudah dilahirkan disebut dusta’ / kelaliman’ / kata-kata dusta’. Dan text yang kedua juga menggambarkan dosa mula-mula sebagai telur yang belum menetas, yang akhirnya lalu menetas. Semua ini sama-sama menggambarkan dosa yang tidak terlihat karena masih ada dalam hati dan dosa yang terlihat karena sudah dilakukan / diucapkan. 2. Yakobus 115b - apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut’. Ayat ini dipakai oleh gereja Roma Katolik untuk mengajar­kan adanya dosa besar mortal sin, yang upahnya maut bahkan bisa menghancurkan keselamatan orang yang sudah selamat. dosa kecil venial sin. Yang ini tidak membawa maut, dan tidak diakuipun tidak apa-apa. Ajaran ini tidak alkitabiah, karena sekalipun tingkatan-tingkatan dosa itu memang ada, tetapi setiap dosa yang bagaimanapun kecilnya, upahnya juga adalah maut Ro 623. Kalau demikian, lalu apa artinya Yak 115b itu? Kata-kata dosa itu sudah matang’ tidak menunjuk pada satu dosa saja, tetapi menunjuk pada seluruh kehidupan orang yang berbuat dosa itu. Perlu kita ketahui bahwa Allah punya batas untuk banyaknya dosa yang dilakukan seseorang. Sebelum batas itu tercapai, maka Allah bersabar / menunda penghukuman. Tetapi kalau batas itu sudah tercapai, maka Allah akan menghukum. Kej 1516 berbicara tentang kedurjanaan orang Amori / Kanaan yang belum genap, dan ini menyebabkan mereka belum dihukum / dimusnahkan. Tetapi setelah dosa mereka genap mencapai batas yang Tuhan tetapkan, maka mereka dihukum / dimusnahkan. Kejadian 1516 - “Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.’”. Kesimpulan Arti Yakobus 115 ini adalah keinginan berdosa itu sudah merupakan dosa. Kalau keinginan itu dituruti, maka dosanya menjadi kelihatan. Kalau hal itu terus dilakukan, dan batas dosa yang ditentukan oleh Allah sudah tercapai, maka datanglah maut! Karena itu, hati-hatilah kalau saudara adalah orang yang selalu menuruti keinginan saudara yang berdosa! Ada beberapa contoh dari Kitab Suci dimana dosa ini membawa pada dosa-dosa lain yang jauh lebih besar a. Dosa Adam dan Hawa yang ingin jadi seperti Allah. Kejadian 34-6 - “4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.’ 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya”. b. Dosa Kain berkenaan dengan Habel. Kejadian 43-8 - “3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; 4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkanNya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. 6 Firman TUHAN kepada Kain Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.’ 8 Kata Kain kepada Habel, adiknya Marilah kita pergi ke padang.’ Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia”. Bahwa iri hati adalah sesuatu yang tidak bisa diremehkan / dibiarkan, terlihat dari pembunuhan yang dilakukan oleh Kain terhadap Habel, yang asal mulanya adalah iri hati! Thomas Manton “The whole world, though otherwise empty of men, could not contain two brothers when one was envied” = Seluruh dunia, sekalipun sebetulnya kosong, tidak bisa menampung 2 bersau­dara, dimana yang satu iri hati kepada yang lain. Renungkan kalau seluruh dunia tak bisa menampung 2 orang dimana yang seorang iri hati kepada yang lain, bisakah 1 gereja menampung 50 atau 100 orang dimana satu sama lain saling iri hati? c. Orang Filistin iri hati terhadap Ishak. Kejadian 2614 - “Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya”. d. Saudara-saudara Yusuf menjual Yusuf karena iri hati. Kejadian 3711 - “Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya”. Kisah Para Rasul 79 - “Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia”. e. Korah, Datan dan Abiram yang iri hati terhadap Musa. Mazmur 10616-18 - “16 Mereka cemburu kepada Musa di perkemahan, dan kepada Harun, orang kudus TUHAN. 17 Bumi terbuka dan menelan Datan, menutupi kumpulan Abiram. 18 Api menyala di kalangan mereka, nyala api menghanguskan orang-orang fasik itu”. f. Miryam dan Harun yang iri hati terhadap Musa. Bilangan 121-2 - “1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. 2 Kata mereka Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?’ Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN”. g. Dosa Daud berkenaan dengan Batsyeba 2Sam 11. h. Dosa Ahab / Izebel berkenaan dengan Nabot 1Raja 21. i. Dosa murid-murid Yohanes Pembaptis berkenaan dengan jemaat’ mereka yang lari kepada Yesus. Yohanes 325-30 - “25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepadaNya.’ 27 Jawab Yohanes Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. 28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahuluiNya. 29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. Iri hati karena persoalan jemaat / domba ini sering terjadi. Kisah Para Rasul 517 - “Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati”. Kisah Para Rasul 1345 - “Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus”. Kisah Para Rasul 175 - “Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu. Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang rakyat”. Penerapan pendeta-pendeta yang selalu rebutan domba tidak terlalu berbeda dengan orang-orang yang dibicarakan dalam text-text di atas ini. j. Dosa tokoh-tokoh Yahudi berkenaan dengan Yesus. Matius 2718 - “Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki”. Markus 1510 - “Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki”. k. Dosa Saul berkenaan dengan Daud. 1Samuel 186-9 - “6 Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; 7 dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.’ 8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya.’ 9 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud”. 4 Sikap yang seharusnya berkenaan dengan hukum ini. a Teladan yang baik berkenaan dengan hukum ini terlihat dalam kasus 1. Abraham yang mengijinkan Lot memilih lebih dulu tanah yang disukainya. Kejadian 138-13 - “8 Maka berkatalah Abram kepada Lot Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. 9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.’ 10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. - Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. - 11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. 12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. 13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN”. 2. Yohanes Pembaptis yang hanya ingin meninggikan Yesus, dan tidak peduli tentang dirinya sendiri. Yohanes 327-30 - “27 Jawab Yohanes Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. 28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahuluiNya. 29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. b 1Korintus 1226 - “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita bukan iri hati”. Paulus menggambarkan orang kristen sebagai anggota-anggota tubuh Kristus. Sekarang bayangkan, kalau mulut saudara menerima makanan, mungkinkah anggota tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki, lalu menjadi iri hati / tidak senang? Ini betul-betul sesuatu yang tidak masuk akal, bukan? Tetapi anehnya, hal seperti itu sering terjadi dalam gereja! Orang kristen sering iri hati melihat saudara seimannya mendapat rumah baru, mobil, pekerjaan yang tinggi gajinya, pacar yang cantik, dsb. Hal yang buruk dari iri hati ini adalah bahwa iri hati seringkali mewujudkan dirinya, bukan dalam keinginan untuk diberkati seperti orang lain, tetapi dalam ketidak-senangan melihat orang lain diberkati. Baca Juga 5 Wujud Pelanggaran Hukum Kesepuluh Keluaran 2017 Bdk. Matius 2015 - “Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”. c 1Korintus 134 - “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong”. Kata cemburu’ itu salah terjemahan; seharusnya adalah iri hati’. Jadi jelas bahwa iri hati merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kasih. Kalau ada kasih, kita tidak akan iri hati, dan sebaliknya kalau ada iri hati maka disana tidak ada kasih! 5 Hal-hal lain berkenaan dengan iri hati. a Iri hati merusak diri kita sendiri. Ayub 52 - “Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati”. Amsal 1430 - “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang”. b Kitab Suci memberikan banyak peringatan untuk tidak iri hati terhadap nasib baik’ dari orang-orang yang jahat. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini Mazmur 371 - “Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;”. Mazmur 731-5 - “1 Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. 2 Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. 3 Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. 4 Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; 5 mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain”. Amsal 2317 - “Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa”. Amsal 241 - “Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka”. Amsal 2419 - “Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik”. Amsal 331 - “Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya”. c Iri hati merupakan perbuatan daging, dan merupakan bukti / petunjuk bahwa kita masih manusia duniawi. 1Korintus 33 - “Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?”. Catatan istilah manusia duniawi’ dalam ayat ini dalam bahasa aslinya berbeda dengan istilah manusia duniawi’ dalam 1Korintus 214. Yang dalam 1Kor 214 menunjuk kepada orang-orang yang belum percaya; tetapi yang di sini menunjuk kepada orang-orang kristen yang masih bayi. Galatia 519-21 - “19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu - seperti yang telah kubuat dahulu - bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”. d Hal-hal yang kelihatannya baikpun bisa dilakukan karena iri hati / dengki. Filipi 115-17 - “15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakanNya dengan maksud baik. 16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, 17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara”. Perhatikan bahwa dalam text ini Paulus berbicara tentang orang-orang yang memberitakan Injil / Kristus, tetapi mereka melakukannya karena dengki! Kesimpulan / penutup. Berapa kali saudara melanggar hukum kesepuluh ini? Dan karena dengan pelajaran ini saya sudah menyelesaikan pembahasan tentang hukum-hukum dalam 10 Hukum Tuhan, saya ingin menanyakan secara keseluruhan. Berapa kali saudara melanggar 10 hukum Tuhan yang sudah kita bahas selama ini? Semua dosa karena pelanggaran terhadap 10 hukum Tuhan ini menyebabkan saudara seharusnya masuk ke neraka selama-lamanya. Hanya kalau saudara mempunyai seorang Penebus / Juruselamat dosa maka saudara bisa bebas dari hukuman dan saudara bisa masuk surga. Sudahkah / maukah saudara datang kepada Kristus dan percaya / menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara? Kiranya Tuhan memberkati saudara ke 10 JANGAN MENGINGINI MILIK SESAMAMU KELUARAN 2017. -AMIN-

jelaskan maksud perintah allah jangan mengingini milik sesama